Cara Membebaskan Diri dari Perilaku Konsumtif

“Kita belanja terus sampai mati,” itulah bunyi penggalan lirik nyanyian band pop asal ibu kota, Efek Rumah Kaca. Liriknya menyindir tentang gaya konsumtif masyarakat urban di perkotaan. Kebanyakan dari kita memang mempunyai kecenderungan untuk membeli tanpa pertimbangan, terlebih barang yang akan dibeli kita anggap bagus dan baru. Pun, Anda mungkin termasuk orang yang sering mengganti telpon seluler dikala ada contoh baru keluar. Figur baru itu akan selalu ada sampai kapan malahan. Dan Anda yang gemar membeli barang contoh terkini boleh jadi yaitu yang dialamatkan Efek Rumah Kaca dalam liriknya.

 

Tiap pembelian barang baru dapat berpengaruh bagus jika fitur atau keunggulan yang terdapat pada barang tersebut memang yang Anda perlukan. Namun, di pihak lain, jika terus mempunyai kemauan untuk mempunyai barang terkini, dapat jadi Anda yaitu satu dari sekian banyak orang yang bertindak konsumtif. Walaupun, barang lama dan baru mempunyai perbedaan yang sedikit. Khususnya demikian dapat dianggap tak masuk akal, terlebih alasan-alasan Anda membeli barang baru bukan karena kebutuhan, tetapi hanya asa semata. Untuk itu, rencana yang matang perlu disusun agar apa yang Anda inginkan memang telah harus menjadi yang benar-benar Anda perlukan.

 

Ketika jadi pertanyaan, apakah ada metode untuk membendung kemauan mengganti barang lama dengan barang baru? Apabila jika barang tersebut yaitu barang mewah (tersier) yang harganya cukup fantastis dikala masih baru. Jawabannya yaitu ada. Sebagaimana dikutip dari Gulf News, berikut ini yaitu tiga langkah yang dapat membantu untuk memegang perilaku konsumtif Anda.

 

  1. Tetapkan Prioritas

 

Apabila Anda mendapat tawaran dan kabar tentang barang baru, cobalah untuk tak terburu-buru memastikan untuk membelinya. Berpikir telpon seluler Anda masih cukup mumpuni dalam mendukung aktivitas komunikasi, ada bagusnya menunggu dahulu. Ditambah Anda tak mempunyai rencana untuk mengganti telpon seluler dalam waktu dekat. Fokuskan anggaran untuk hal-hal yang menjadi prioritas.

 

Berpikir masih ada tagihan cicilan rumah, jadikan hal tersebut sebagai prioritas. Jangan menghabiskan uang dalam sekejap untuk membeli telpon seluler yang baru dan sedang menjadi tren. Perlu Anda ketahui telpon seluler yang telah cukup lama keberadaannya akan turun dari segi penjualan atau jika dijual kembali. Lain halnya dengan rumah yang terus naik harganya seiring berjalannya waktu. Lakukanlah pembelian jika telah waktunya dan telah direncanakan dengan matang.

 

  1. Apabila Realistis

Selalu, mempunyai barang baru hanya didasarkan pada asa dan kemauan. Bukan merujuk pada kebutuhan untuk mempunyai barang tersebut. Berpikirlah realistis dikala akan membeli barang baru. Berpikir telpon seluler Anda masih 3G sedangkan yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas yaitu 4G, lakukanlah pembelian telpon seluler baru.

 

Kebanyakan yang terjadi yaitu pembelian dilaksanakan karena menuruti asa tanpa memahami betul apa keperluannya. Dengan demikian, tak perlu rasanya membeli telpon seluler yang hasil potretnya bagus, tetapi Anda sendiri jarang memfoto. Umpamanya berpikir realistis dengan apa yang Anda rencanakan agar tak jatuh dalam perilaku konsumtif. Apabila tujuan membeli telpon seluler baru karena Anda tak berharap kalah dengan orang lain.

 

  1. Ubah Pola pikir

 

Ada saja alasan orang untuk membeli barang baru. Karena membeli mobil baru, yang mereka yakini dan percayai bahwa dengan membeli barang tersebut mereka akan mendapat kepuasan. Namun, karena tak ada yang abadi di dunia ini, kepuasan yang sempat dirasakan hanyalah sementara. Kemudian Anda akan mencarinya lagi dan mendapatkannya, mencari lagi dan mendapatkannya, dan seluruh itu Anda lakukan terus-menerus.

 

Ubahlah pola pikir Anda terhadap barang dengan menjadikannya sebagai sesuatu yang memang diaplikasikan dan bukan untuk dipamerkan atau menambah gengsi.  pada akibatnya, status sosial yang Anda dapatkan bukan berasal dari telpon seluler, tetapi dari tingkah laku dan pemikiran Anda. Bicara soal kepuasan, hendaklah memikirkan yang sesungguhnya menjadi prioritas, seperti pelunasan utang-utang serta menabung untuk jaminan kesehatan dan hari tua Anda kelak.

 

Barang-barang seumpama telpon seluler dan mobil baru yaitu barang yang hanya dapat Anda gunakan demi menerima kepuasan yang tak akan bertahan lama. Menyangkut hal ini, Anda harus dapat berpikir dengan lebih jernih dan jangan mudah tersulut atau ikut serta-ikutan orang lain. Pikirkanlah hal-hal lain yang lebih berkhasiat sebelum memakai uang Anda untuk membeli barang-barang baru.  seperti kata-kata klise yang ada benarnya, penyesalan datang akhir-akhir ini. Lebih bagus telat ketimbang tak sama sekali.